Order

Nama Produk :

Fashion Wanita Pendaki Gunung

Order Hanya di : +62 899-2657-368

Pengiriman :

JNE Reguler, J&T Express,POS Ind, SiCepat

Bagikan ke :

Deskripsi Produk:

HARGA Rp. 330.000
ONGKIR MENYESUAIKAN
MINAT HUB
WA : 085788615836

Fashion Wanita Pendaki Gunung

Tiga Hal Yang Dapat Kita Pelajari Dari Busana Muslim Kontemporer Wanita

Gambar dari garis hijab dan abaya Dolce and Gabbana 2016. Kredit: Dolce dan Gabbana

RELIGIONTHE ARTSWOMENWORLD

7 JAM YANG LALU

Museum-museum seni besar telah menyadari ada banyak hal yang harus dipelajari dari pakaian yang secara agama dikodekan dan diperjuangkan ke depan.

Awal tahun ini, Museum Seni Metropolitan menyelenggarakan pameran fashion yang terinspirasi oleh iman Katolik berjudul "Benda Surgawi: Fashion dan Imajinasi Katolik." Dengan lebih dari 1,6 juta pengunjung, itu adalah pameran paling populer dalam sejarah Met.

Dan sekarang de Young Museum San Francisco memiliki pameran besar pertama yang ditujukan untuk dunia mode Islami. “Fashions Muslim Kontemporer” menampilkan 80 ansambel yang berharga - gaun glamor, streetwear edgy, couture konseptual - Fashion Wanita Pendaki Gunung

 diorganisasikan secara longgar berdasarkan wilayah dan menekankan tradisi tekstil yang berbeda. Pameran ini adalah pernyataan berani apresiasi budaya selama masa retorika anti-Muslim yang meningkat.

Dalam mempelajari bagaimana wanita Muslim berpakaian selama lebih dari satu dekade, saya menyadari pemahaman yang lebih dalam tentang pakaian wanita Muslim dapat menantang stereotip populer tentang Islam. Berikut ini tiga takeaways.

1. Kesopanan bukanlah satu hal

Meskipun ada referensi yang tersebar tentang pakaian sederhana dalam sumber-sumber tertulis suci Islam, teks-teks keagamaan ini tidak menghabiskan banyak waktu untuk membahas etika busana Muslim. Dan begitu saya mulai memperhatikan bagaimana pakaian Muslim, saya segera menyadari bahwa kesopanan tidak terlihat sama di mana-mana.

Saya melakukan perjalanan ke Iran, Indonesia, dan Turki untuk penelitian saya tentang pakaian wanita Muslim. Hukum pemasyarakatan Iran mengharuskan perempuan mengenakan pakaian Islam yang layak di depan umum, meskipun apa yang dimaksud tidak pernah didefinisikan. Polisi moralitas melecehkan dan menangkap wanita yang mereka pikir mengekspos terlalu banyak rambut atau kulit. Namun bahkan di bawah kondisi regulasi dan pengawasan yang ketat ini, para wanita memakai berbagai gaya yang luar biasa - mulai dari jeans robek dan tee grafis hingga bohemian longgar yang mengalir terpisah.

Tekstil lokal dalam mode Indonesia. Credit: Contemporary Muslim Fashions 22 September 2018 - 6 Januari 2019, de Young Museum

Indonesia adalah negara Muslim terpadat di dunia, tetapi wanita Indonesia tidak mengenakan penutup kepala atau pakaian sederhana sampai sekitar 30 tahun yang lalu. Hari ini gaya lokal memadukan kristal dan hiasan payet. Pilihan kain yang populer termasuk semuanya mulai dari sifon pastel hingga batik cerah, yang dipromosikan sebagai tekstil nasional.

Ketika datang ke Turki, karena banyak dari otoritas abad lalu melarang perempuan Muslim mengenakan busana saleh, mengklaim gaya-gaya ini "tidak modern" karena mereka tidak sekuler. Itu berubah dengan munculnya kelas menengah Islam, ketika wanita Muslim mulai menuntut pendidikan, bekerja di luar rumah dan memakai pakaian sederhana dan jilbab saat mereka melakukannya. Saat ini gaya lokal cenderung disesuaikan secara dekat dengan tubuh, dengan leher tinggi dan garis tepi rendah dan cakupan lengkap dari rambut.

Berbagai mode Muslim yang menakjubkan ditemukan di sini di AS juga, mencerminkan keragaman sekitar 3,45 juta umat Islam. 58% orang dewasa Muslim di AS adalah imigran, yang berasal dari sekitar 75 negara. Dan Muslim kelahiran AS juga beragam. Sebagai contoh, lebih dari separuh umat Islam yang keluarganya telah berada di AS selama setidaknya tiga generasi berwarna hitam.

Keragaman ini memberikan kesempatan untuk identitas hibrida, yang ditampilkan melalui gaya pakaian.

2. Wanita Muslim tidak perlu menabung

Banyak non-Muslim melihat pakaian dan jilbab wanita Muslim sebagai tanda penindasan. Memang benar bahwa pilihan pakaian wanita Muslim dibentuk oleh ide komunitasnya tentang apa artinya menjadi Muslim yang baik. Tetapi situasi ini tidak berbeda dengan perempuan non-Muslim, yang juga harus menegosiasikan ekspektasi mengenai perilaku mereka.

Dalam buku saya, saya memperkenalkan pembaca kepada sejumlah wanita yang menggunakan pakaian mereka untuk mengekspresikan identitas mereka dan menegaskan kemandirian mereka. Tari adalah seorang mahasiswa Indonesia yang menutupi kepalanya atas keberatan orang tuanya. Orangtuanya khawatir bahwa jilbab akan menyulitkan Tari untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Tetapi bagi Tari, yang teman-temannya semua menutupi rambut mereka, pakaiannya adalah cara utama dia mengkomunikasikan gaya pribadinya dan identitas Muslimnya.

Nur, yang mengambil jurusan komunikasi di Istanbul Commerce University, berpakaian sederhana tetapi sangat kritis terhadap tekanan yang dia lihat industri pakaian jadi mengenakan wanita Muslim untuk membeli pakaian bermerek. Baginya, gaya Muslim tidak harus datang dengan label harga tinggi.

Leila bekerja untuk pemerintah Iran dan menganggap pilihan pakaiannya yang tidak bertugas merupakan bentuk pembangkangan sipil. Senin sampai Jumat dia memakai warna-warna gelap dan mantel panjang longgar. Tetapi pada akhir pekan dia mendorong batas penerimaan dengan pakaian ketat dan riasan tebal - pilihan busana yang mungkin membuatnya bermasalah dengan polisi moralitas. Dia menerima kewajiban hukum untuk mengenakan pakaian Islam di depan umum, tetapi menegaskan haknya untuk memutuskan apa yang diperlukan.

Desainer juga menggunakan pakaian untuk memprotes masalah yang mempengaruhi komunitas mereka. Pameran de Young, misalnya, termasuk syal oleh perancang Céline Semaan untuk memprotes larangan perjalanan Trump. Syal menampilkan citra satelit NASA dari beberapa negara yang warganya ditolak masuk ke AS, dilapis dengan kata "Banned."

Jilbab dilarang oleh Céline Semaan. Credit: Contemporary Muslim Fashions 22 September 2018 - 6 Januari 2019, de Young Museum

3. Muslim berkontribusi pada masyarakat arus utama

Survei Pew 2017 menunjukkan bahwa 50% orang Amerika mengatakan Islam bukan bagian dari masyarakat arus utama. Tetapi karena model Muslim dan desainer Muslim semakin dikenal oleh dunia mode, kesalahan persepsi Muslim sebagai orang luar memiliki potensi untuk berubah.

Model Muslim adalah juru bicara untuk merek kosmetik ternama, berjalan di catwalk untuk desainer kelas atas dan ditampilkan dalam iklan cetak untuk label besar.

Pakaian hari ini terinspirasi oleh estetika Islam yang dipasarkan ke semua konsumen, bukan hanya yang Muslim. Ambil koleksi terbaru dari desainer Muslim Inggris Hana Tajima untuk Uniqlo. Dalam materi promosinya, peritel pakaian kasual global mendeskripsikan pakaian tersebut sebagai pakaian yang "sensitif secara budaya dan sangat serbaguna" bagi wanita kosmopolitan dari semua latar belakang.

Berada di hari ini adalah berpakaian dengan cara-cara yang inklusif secara budaya, dan ini termasuk gaya sederhana yang dibuat oleh para desainer Muslim dan dipopulerkan oleh konsumen Muslim. Fashion memperjelas bahwa Muslim bukan hanya bagian dari masyarakat arus utama, mereka juga merupakan kontributornya.

ORDER SEKARANG :

Produk	:	Fashion Wanita Pendaki Gunung
Kategori	:	Fashion Wanita, fashion wanita 2018 fashion wanita hijab fashion wanita kurus tinggi, fashion wanita ala korea fashion wanita ala korea, Fashion Wanita Jas, Fashion Wanita Karir Berhijab
Harga	:

Order via SMS / WhatsApp: +62 899-2657-368 dengan format:

Nama/Nama Produk/jumlah/alamat/kota

Contohnya seperti ini :

Upin / Fashion Wanita Pendaki Gunung / 3pcs / Jl. Wijaya 39A, Sidalaya / Tasikmalaya

Format order tidak harus sama, yang penting bisa kami pahami. Secepatnya Kami akan melakukan konfirmasi melalui SMS ke no Hp Anda, setelah Order Kami terima. X

Kami Juga Hadir di :

Temukan Kami di FACEBOOK Temukan Kami di Bukalapak Temukan Kami di INSTAGRAM Temukan Kami di SHOPEE Temukan Kami di TOKOPEDIA

Produk Terkait :